Profil Pendidikan Indonesia: Tantangan Meningkatkan Akses Pendidikan Tinggi dan Mengurangi Angka Putus Sekolah

    Profil Pendidikan Indonesia: Tantangan Meningkatkan Akses Pendidikan Tinggi dan Mengurangi Angka Putus Sekolah

    PENDIDIKAN-Perdasarkan data dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil), jumlah penduduk Indonesia pada Juni 2022 mencapai 275, 36 juta jiwa. Dari total jumlah tersebut, hanya 6, 41% yang menempuh pendidikan hingga tingkat perguruan tinggi. Detailnya, 0, 41% merupakan lulusan D1 dan D2, 1, 28% lulusan D3, 4, 39% meraih gelar S1, 0, 31% menyelesaikan S2, dan hanya 0, 02% penduduk yang telah menempuh pendidikan S3.


    Sementara itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas telah menyelesaikan pendidikan wajib belajar selama 9 tahun atau setara tamatan SMP. Pada Maret 2023, lulusan SMA/sederajat menjadi kelompok terbanyak dengan persentase sebesar 30, 22%. Diikuti oleh lulusan SD/sederajat dengan persentase 24, 62?n SMP/sederajat sebesar 22, 74%. Persentase untuk lulusan perguruan tinggi tercatat sebesar 10, 15% pada periode yang sama.

    Terdapat juga proporsi yang signifikan dari penduduk yang tidak menyelesaikan pendidikan SD/sederajat atau bahkan belum pernah bersekolah, dengan persentase masing-masing adalah 9, 01?n 3, 25%. Data ini diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan oleh BPS pada Maret 2023, melibatkan 345 ribu rumah tangga yang berada di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

    Dengan demikian, meskipun terdapat upaya untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia, masih terdapat tantangan signifikan dalam meningkatkan tingkat pendidikan perguruan tinggi dan mengurangi jumlah penduduk yang tidak menyelesaikan pendidikan dasar atau belum pernah sekolah. Data ini menunjukkan perlunya intervensi dan kebijakan yang lebih terfokus untuk meningkatkan partisipasi pendidikan di semua tingkatan, khususnya untuk mengakses pendidikan tinggi dan mengurangi angka putus sekolah.

    doktor hidayatullah pendidikan education
    Dr. Hidayatullah

    Dr. Hidayatullah

    Artikel Sebelumnya

    Refleksi Etika Penguji dalam Ujian Akhir...

    Artikel Berikutnya

    Kemenag dan Lembaga Mitra Bahas Dana Hibah...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Kenaikan PPN Jadi 12%, Bukti Kemacetan Berpikir dalam Kebijakan Fiskal Indonesia
    Hendri Kampai: Selamat Hari Ibu, Harga Barang Naik Sudah Menunggu di Tahun Baru
    Hendri Kampai: PPN Naik, PPh Dibiarkan, Beban Rakyat Kecil Bertambah, yang Kaya Tetap Nyaman
    Hendri Kampai: Penolakan Terhadap PPN 12% Menjadi Bola Salju Perlawanan Rakyat
    One Day ATLAS: Komitmen Auditor Indonesia Meningkatkan Kompetensi dan Inovasi di Era Digital

    Ikuti Kami