Magang-Kampus Merdeka merupakan kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar program studi selama satu semester dan berpartisipasi dalam kegiatan di luar perguruan tinggi selama dua semester. Perguruan tinggi diberi kebebasan untuk menyediakan kegiatan Kampus Merdeka yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mahasiswanya. Jenis kegiatan yang tersedia dalam program Kampus Merdeka meliputi: Magang Bersertifikat, Studi Independen, Kampus Mengajar, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Membangun Desa (KKN Tematik), Proyek Kemanusiaan, Riset atau Penelitian, dan Wirausaha.
Pengalaman mahasiswa dalam kegiatan Kampus Merdeka akan sangat mempengaruhi kesiapan karir mereka dengan memastikan bahwa mahasiswa terus mengikuti perubahan dunia luar kampus selama masa kuliah dan mendapatkan kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan pada masalah nyata. Manfaat bagi mahasiswa yang mengikuti program Kampus Merdeka antara lain adalah pengalaman praktik di lapangan yang dapat dikonversi menjadi SKS, eksplorasi pengetahuan dan kemampuan di lapangan selama lebih dari satu semester, belajar dan memperluas jaringan di luar program studi atau kampus asal, dan memperoleh ilmu secara langsung dari mitra berkualitas dan terkemuka.
Baca juga:
Ustadz Adi Hidayat: Rahasia Shalat 5 Waktu
|
Salah satu program yang paling banyak diminati adalah magang bersertifikat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perguruan tinggi sebelum menempatkan mahasiswa untuk memastikan hasil yang diharapkan tercapai dan meningkatkan pengalaman serta kompetensi mahasiswa, serta menjaga nama baik perguruan tinggi.
Hal-hal yang paling pokok untuk diperhatikan antara lain:
1. Pemilihan Industri yang Relevan
Kampus harus melakukan seleksi dan kerjasama dengan industri yang relevan dengan program studi mahasiswa. Hal ini termasuk memastikan bahwa industri tersebut dapat memberikan pengalaman praktik yang sesuai dengan kurikulum akademik.
2.MoU dan Perjanjian Kerjasama
Menyusun dan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau perjanjian kerjasama dengan industri terkait. Ini mencakup detail tentang durasi magang, tanggung jawab industri terhadap mahasiswa, dan hak serta kewajiban kedua belah pihak.
3. Orientasi dan Pembekalan
Memberikan orientasi dan pembekalan kepada mahasiswa sebelum memulai magang. Ini bisa mencakup etika kerja, pengenalan dasar tentang industri, serta tujuan dan harapan dari program magang.
4. Pemantauan dan Evaluasi
Kampus harus menetapkan sistem pemantauan dan evaluasi untuk mengikuti perkembangan mahasiswa selama magang. Ini bisa melibatkan kunjungan lapangan, laporan berkala dari mahasiswa, dan feedback dari pihak industri.
5.Fasilitasi Komunikasi
Membuat saluran komunikasi yang efektif antara mahasiswa, kampus, dan industri. Hal ini penting untuk menyelesaikan masalah atau pertanyaan yang mungkin muncul selama magang.
6. Pendampingan Akademik
Menunjuk dosen pembimbing atau mentor akademik yang dapat membantu mahasiswa dalam mengintegrasikan pengalaman magang dengan pembelajaran akademik mereka.
7. Penilaian
Menyiapkan kriteria dan metode penilaian untuk mengukur pencapaian belajar mahasiswa selama magang. Penilaian ini bisa berupa laporan magang, presentasi, atau diskusi reflektif.
8. Dukungan Administratif
Menyediakan dukungan administratif untuk mahasiswa, termasuk membantu dalam proses aplikasi magang, dokumentasi yang diperlukan, dan persyaratan visa bagi mahasiswa yang magang di luar negeri.
9. Feedback dan Refleksi Pasca-Magang
Mengadakan sesi refleksi pasca-magang dimana mahasiswa dapat berbagi pengalaman mereka, dan kampus dapat mengumpulkan feedback untuk perbaikan program magang di masa mendatang.