Eddy Syarif: Memahami Arti Islam sebagai Sebuah Renungan

    Eddy Syarif: Memahami Arti Islam sebagai Sebuah Renungan

    AGAMA - Islam, Seringkali menjadi perdebatan panjang dari orang-orang berlatar berbeda ada yang asal bicara, beranggapan islam, sama seperti agama lainnya atau menyamakannya  islam dengan budaya datang dari hasil pikir manusia, dengan memasukkan pandangan ideologi liberal tak satupun agama yang mutlak benar pun ada yang mengkerdilkan islam, dengan memberi batasan wilayah Nusantara, Arab, dan lain sebagainya serta menjadikan sekte berbagai aliran kelompok berdasar renungan seseorang, dan mengkultuskannya jauh dari kebenaran islam sebagai agama Rahmatan lil-a’lamin, pun terjadi pada cara dan sifat hidup keseharian umat islam yang tak mencerminkan prilaku dari ajaran agamanya ada yang berkata, “melihat kebenaran Islam itu jangan lihat pada umatnya tapi lihatlah pada ajaran islam itu sendiri”.

    Islam bukan hanya suatu agama melainkan suatu falsafah hidup bagi seluruh umat manusia yang langsung dituntun oleh Allah sendiri termasuk seluruh ciptaanNya, hidup-tumbuh, bergerak-berputarnya: Bumi, Bulan, Matahari  serta planet lain, beserta isinya.

    Kata islam itu, Al istislam memiliki huruf dasar yang sama dengan "Islam", yaitu:  Sin, Lam, dan Mim. Sehingga Al istislam itu berserah diri merupakan makna  dari Islam, secara bahasa berarti “tunduk dan patuh.” 

    Dari asal kata aslamaa menyerahkan diri kepada Allah berdasar aturan dan hukum-hukum Allah.

    Al-Qur’an menyebut sebanyak 73 kali bentuk kata kerja, kata dasar, maupun kata sifat dalam surat: al-Shafat:3, al-Anfal: 61 Ali Imran:20, al-Maidah: 44, al Hujarat:17, al Baqarah 121, al-Naml: 44 

    Islam mengajarkan manusia diperintah penyerahan total  secara kaffah kepatuhan mutlak kepada Allah saja tempat ia berlindung dan meminta. 

    Tidak hanya menjalankan ibadah, hubungan baik dengan Allah, juga hubungan baik dengan sesama manusia. Etika dan moral, bermasyarakat, ber-kebudayaan, ber-politik dan hukum ber-standard ekonomi dan sosial pada penyelesaian masalah manusia individu,  
    baik nasional-internasional dengan menjaga kelestarian alam guna kebahagian bersama.

    Islam  agama wahyu berintikan tauhid atau ke-Esaan Tuhan yang diturunkan  Allah kepada Nabi Muhammad Rasullullah sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku pula bagi seluruh umat manusia, di mana pun dan kapan pun,  
    untuk disampaikan sepanjang masa, setiap persada. 

    Islam, suatu sistem keyakinan dan tata ketentuan yang mengatur segala perikehidupan dan penghidupan asasi manusia dalam pelbagai hubungan: dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam lainnya. 

    Bertujuan: keridhaan Allah semata, rahmat bagi segenap alam, kebahagiaan di dunia dan akhirat. 
     
    Ajarannya bersumber pada  Al-Quran sebagai hudallinnas, atas aqidah, syariat dan akhlak
    seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad Rasullullah, Al-Qur’an merupakan kodifikasi wahyu Allah SWT. Allah pun menantang untuk menjaganya dan tak akan mampu manusia  menandinginya. 

    Sebagai penyempurna wahyu nabi-nabi sebelumnya. Nabi Adam hingga terakhir Nabi Muhammad. Semuanya, menyampaikan tauhid
    Sebagai agama tauhid. Laaillaha illallah

    Semua ciptaan Allah itu bertasbih tunduk dan patuh meminta ridha Allah, Itulah Muslim sesungguhnya. Al-Qur’an menyebutnya Muslimun, Al-Baqarah:132, berprinsip hidup, bagaikan sebuah perjalanan, susah-senang di atas dunia, dengan sabar menanti hidup selamanya di Yaumul akhir. Berpegang pada Al-Qur’an dan al-Sunnah menjadi Sabar dan shalat sebagai kunci utama.

    "Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang ada di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan . 

    "Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.*****

    Bandung,  Ramadhan 1445 H

    eddy syarif islam
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Peran Perguruan Tinggi dalam Mengatasi Tingginya...

    Artikel Berikutnya

    Kemenag dan Lembaga Mitra Bahas Dana Hibah...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    One Day ATLAS: Komitmen Auditor Indonesia Meningkatkan Kompetensi dan Inovasi di Era Digital
    Hendri Kampai: Mahalnya Biaya Pendidikan, Kebodohan Rakyat yang Sengaja Dipelihara
    Hendri Kampai: Belajar dari Korea Utara, Sebuah Kekuasaan yang Mencekam dari Dinasti yang Diwariskan
    Hendri Kampai: Jangan Sampai Rakyat Indonesia Merasa Dijajah Oligarki, Gerakan Vigilante Virtual Sudah Dimulai
    Hendri Kampai: Pendidikan Gratis, Hak Seluruh Rakyat Indonesia yang Harus Diperjuangkan

    Ikuti Kami